Jumat, 15 April 2011

Alasan bed rest pada ibu dengan penyakit obstetri ginekologi

Upaya untuk mengurangi aktivitas dengan beristirahat di tempat tidur. Umumnya, dokter akan memberi petunjuk mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest dan tentunya bergantung pada penyakit yang diderita. Ada bermacam-macam katagori bed rest. Ada yang memang benar-benar harus beristirahat di tempat tidur dan tidak boleh melakukan aktivitas apa pun. Ada yang diizinkan untuk ke kamar mandi sendiri. Bahkan, ada yang hanya diminta untuk mengurangi aktivitasnya dan hanya beristirahat di tempat tidur dalam periode yang lebih singkat.

• Inkompetensi serviks atau ketidaksanggupan mulut rahim menahan janin. Kalau janin telanjur besar dan inkompetensi terlambat dideteksi, blasanya ibu hamil diminta melakukan bed rest total hingga masa persallnan.

• Adanya vlek yang disertai rasa mulas pada saat usia kehamilan muda. Vlek yang berlanjut ke perdarahan yang mengucur deras, dapat dijadikan indikasi janin akan gugur. Diharapkan dengan bed rest maka aliran darah ke dalam rahim akan semakin baik sehingga perdarahan jadi berkurang dan ari-ari menempel kembali.

• Ketuban pecah. Untuk mencegah agar jumlah cairan ketuban yang keluar tidak lebih banyak, perlu dilakukan bed rest. Dengan demikian, lapisan kantung yang sebelumnya terbuka pun akan menutup kembali. Cairan ketuban akan dibentuk kembali oleh amnion (kantong ketuban), sehingga janin bisa tumbuh lebih ‘matang’ lagi.

• Preeklamsia atau keracunan kehamilan. Penyakit ini hanya terjadi pada wanita hamil. Umumnya terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Ada beberapa kehamilan yang berisiko terkena gangguan ini, yaitu kehamilan pertama, kehamilan bayi kembar, kehamilan dengan diabetes, kehamilan pada ibu yang memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil, dan ibu yang memiliki masalah dengan ginjalnya, serta hamil pertama kali di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun. Istirahat total bertujuan mengurangi kerja jantung ibu karena aktivitas yang meningkat akan meningkatkan tekanan darah. Suplai darah ke rahim pun lebih terjaga kecukupannya. Berbaringlah menghadap ke sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.

• Penderita migren. Cukup dengan bed rest atau tidur di tempat tidur sambil memejamkan mata, dapat mengurangi sakit kepala yang diderita.

• Masa pemulihan. Umumnya setelah mendapat tindakan operasi, pasien diwajibkan untuk beristirahat di tempat tides Lamanya dan jenis bed rest yang harus dilakukan sangat bergantung pada kondisi penderita. Bed rest memang berdampak pada kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan karena ibu tak bisa leluasa lagi melakukan kegiatan. Ada tiga keuntungan bed rest, yaitu sebagai berikut.

• Mengurangi tekanan pada janin. Istirahat di tempat tidur dapat mengurangi tekanan terhadap janin. Tekanan pada rahim ini dapat ditimbulkan oleh kontraksi, awal keguguran, dan perdarahan.

• Menambah oksigen dan nutrisi untuk janin. Bed rest dapat melancarkan aliran darah ke plasenta. Dengan begitu janin akan mendapatkan oksigen dan nutrisi dengan lebih maksimal.

• Memperbaiki fungsi kerja organ-organ pada tubuh. Bed rest membantu organ-organ ibu untuk dapat bekerja lebih efektif. Misalnya, dapat membantu jantung dan ginjal agar berfungsi dengan balk sehingga membantu menurunkan tekanan darah.

Pustaka
Panduan Super Lengkap Hamil Sehat Oleh Dr. Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes., Fitrio Chakrawati, S. Sos.,MM.
Related Post:

* Penanganan Preeklamsia ringan, sedang, berat, dan Eklamsia
Bila pasien sadar dan keadaan membaik, kehamilan segera diakhiri, sebisa mungkin mengusahakan partus per vaginam dengan mempercepat kala II. Bila dalam 6 jam keadaan tidak membaik (klinis maupun laboratorik) dan pasien belum sadar, maka kehamilan harus segera diakhiri juga....
* Pertolongan Persalinan Bekas Seksio Sesarea
Dengan konsep yang kami kemukakan well born baby dan well health mother ternyata permintaan masyarakat akan seksio sesarea makin meningkat dan indikasinya pun semakin liberal. Bentuk-bentuk operasi per vaginam yang bersifat heroik dan terutama mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas bayi...
* Gambaran Klinis dan Diagnostik Kehamilan Mola Hidatidosa
Gambaran Klinis dan Diagnostik Kehamilan Mola Hidatidosa - Pengeluaran darah kontinu atau intermiten yang mulai tampak pada sekitar 12 minggu, biasanya tidak banyak, dan lebih sering hampir cokelat daripada merah. - Pembesaran uterus melebihi durasi kehamilan pada sekitar separuh kasus....

This entry was posted in Perawatan Obstetri and tagged Inkompetensi serviks, keracunan kehamilan, Ketuban pecah, Masa pemulihan, Memperbaiki fungsi kerja organ-organ tubuh, Mengurangi tekanan pada janin, migren, nutrisi untuk janin, Preeklamsia, vlek. Bookmark the permalink. bed rest pada ibu hamil, PENELITIAN HIPEREMESIS DI RSUD ARIFIN ACHMAD, posisi bedrest yg benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar