I. OBAT ANEMIA
A. Pengertian
Anemia didefinisiksn sebagai pengurangan volume sel darah merah atau konsentrasi Hemoglobin (Hb) dibawah nilai normal yang terjadi pada orang sehat. Hal ini menyebabkan pengurangan kapasitas dalam membawa oksigen. Anemia bukan merupakan suatu penyakit, namun sebuah manifestasi dari berbagai penyakit dan kondisi patologis.
Saat kadar hemoglobin rendah maka jumlah sel darah merah pun akan rendah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.
Kebutuhan tubuh akan zat besi berkisar antara 1 sampai 3,2 mg perhari. Wanita dewasa dan remaja putri lebih rawan terkena anemia, hal ini karena mereka mengalami haid setiap bulan. Sehingga mereka membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak dari pria.
Berikut adalah beberapa penyebab anemia yang paling sering ditemukan.
- Kekurangan zat besi
Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki karena perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga rentan mengalami kekurangan zat besi.
Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena kehilangan darah khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena kanker terutama kanker pada usus besar.
Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus. Obat yang termasuk golongan ini terutama obat NSAID. Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi.
- Perdarahan
Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung.
- Genetik
Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama thalasemia.
- Kekurangan vitamin B12
Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa.
- Kekurangan asam folat
Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang hamil.
- Pecahnya dinding sel darah merah
Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini.
- Gangguan sumsum tulang
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Anti anemia adalah suatu senyawa baik sintesis maupun alamiah yang bekerja untuk meningkatkan kadar Hb dalam tubuh.
B. Macam-macam Obat Anti Anemia
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan, operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.
Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12 diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat.
Adapun beberapa obat anemia, diantaranya :
1. Anti anemia defisiensi
a. TABLET BESI ( fe )
Zat besi merupakan mineral yang di perlukan oleh semua sistem biologi di dalam tubuh. Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin, produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang di perlukan untuk produksi adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( hb ), sehingga defisiensi fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik mikrositik.
Cara kerja
Distribusi dalam tubuh
Tubuh manusia sehat mengandung ± 3,5 g fe yang hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan kompleks dengan protein. Kira-kira 70% dari fe yang terdapat dalam tubuh merupakan fe fungsional atau esensial, dan 30% merupakan fe yang nonesensial.
Farmakokinetik
Absorpsi
Absorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin, atau di ubah menjadi feritin dan di simpan dalam sel mukosa usus. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak fe di ubah menjadi feritin. Bila cadangan rendah atau kebutuhan meningkat, maka fe yang baru di serap akan segera di angkut dari sel mukosa ke sum-sum tulang untuk eritropoesis.
Distribusi
Setelah di absorpsi, fe dalam tubuh akan di ikat dalam transferin ( siderofilin ), suatu beta 1-globulin glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke sumsum tulang dan depot fe
Metabolisme
Bila tidak digunakan untuk eritropoesis, fe meningkat suatu protein yang di sebut apoferitin dan membentuk feritin. Fe disimpan terutama pada sel mukosa usus halus dan dalam sel-sel retikuloendotelial ( di hati, limpa dan sumsum tulang ). Cadangan ini tersedia untuk di gunakan oleh sumsum tulang dalam proses eritropoesis; 10% di antaranya terdapat dalam labile pool yang cepat dapat dikerahkan untuk prose ini, sedangkan sisanya baru di gunakan bila labile pool telah kosong. Besi yang terdapat dalam parenkim jaringan tidak dapat di gunakan untuk eritropoesis.
Bila fe diberikan IV , cepat sekali di ikat oleh apoferitin ( protein yang membentuk feritin ) dan di simpan terutama di dalam hati. Sedangkan setelah pemberian per oral terutama akan di simpan di limpa dan sumsum tulang. Fe yang berasal dari pemecahan eritrosit akan masuk ke dalam hati dan limpa. Penimbunan fe dalam jumlah abnormal tinggi dapat terjadi akibat transfusi darah yang berulang-ulang atau akibat penggunaan preparat fe dalam jumlah berlebihan yang di ikuti absorpsi yang berlebihan pula.
Eksresi
Jumlah fe yang dieksresi setiap hari sedikit sekali, biasanya sekitar 0,5-1 mg sehari. Ekskresi terutama berlangsung melalui sel epitel kulit dan saluran cerna yang terkelupas, selain itu juga melalui keringat, urin, feses, serta kuku dan rambut yang di potong. Pada proteinuria jumlah yang di keluarkan dengan urin dapat meningkat bersama dengan sel yang mengelupas. Pada wanita usia subur dengan siklus haid 26 hari. Jumlah fe yang diekskresikan sehubungan dengan haid di perkirakan sebanyak 0,5-1 mg sehari.
Indikasi
Sediaan fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan anemia defisiansi fe penggunakan diluar indikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit penimbunan besi dan keracunan besi. Anemia defisiensi fe paling sering disebabkan oleh kehilangan darah. Selain itu, dapat pula terjadi misalnya pada wanita hamil ( terutama multipara ) dan pada masa pertumbuhan, karena kebutuhan yang meningkat. Banyak anemia yang mirip anemia defisiensi fe. Sebagai pegangan untuk diagnostik dalam hal ini ialah, bahwa pada anemia defisiensi fe dapat terlihat granula berwarna kuning emas di dalam sel-sel retikuloendotelial sumsum tulang
Efek samping
Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah fe yang dapat larut dan yang diabsorpsi pada tiap pemberian. Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung (± 7-20% ), konstipasi (± 10% ), diare (± 5% ) dan kolik. Gangguan ini biasanya ringan dan dapat di kurangi dengan mengurangi dosis atau dengan cara ini diabsorpsi dapat berkurang. Perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feses yang berwarna hitam kepada pasien.
Pemberian fe secara IM dapat menyebabkan reaksi lokal pada tempat suntikan yaitu berupa rasa sakit, warna coklat pada tempat suntikan, peradangan lokal dengan pembesaran kelenjar inguinal. Peradangan lokal lebih sering terjadi pada pemakaian IM dibanding IV , selain itu dapat pula terjadi reaksi sistemik yaitu pada 0,5-0,8% kasus. Reaksi yang dapat terjadi dalam 10 menit setelah suntikan adalah sakit kepala, nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardia, flushing, berkeringat, mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing dan kolaps sirkulasi, sedangkan reaksi yang lebih sering timbul dalam ½-24 jam setelah suntikan misalnya sinkop, demam, menggigil, rash, urtikaria, nyeri dada, rasa sakit pada seluruh badan dan ensefalopatia. Reaksi sistemik ini lebih sering terjadi pada pemberian IV, demikian pula syok atau henti jantung.
Dosis
Sediaan oral besi dalam bentuk fero paling mudah diabsorpsi maka preparat besi untuk pemberian oral tersedia dalam bentuk berbagi garam fero seperti fero sulfat, fero glikonat, dan fero fumarat. Ketiga preparat ini umumnya efektif dan tidak mahal. Tidak ada perbedaan absorpsi di antar garam-garam fe ini. Jika da, mungkin disebabkan oleh perbedaan kelarutannya dalam asam lambung. Dalam bentuk garam sitrat, tartrat, karbonat, pirofosfat, ternyata fe sukar diabsorpsi: demikian pula sebagai garam feri ( Fe3+ ).
Jumlah elemen besi yang berasal dari berbagai preparat garam besi berbeda (table).Untuk mengatasi defisiensi Fe dengan cepat umumnya dibutuhkan sekitar 200-400 mg elemen besi selama kurang lebih 3-6 bulan.
Preparat | Tablet | Elemen besi tiap tablet | Dosis lazim untuk dewasa (∑tablet/hr) |
Fero sulfat(hidrat) | 325 mg | 65 mg | 3-4 |
Fero glukonat | 325 mg | 36 mg | 3-4 |
Fero fumarat | 200 m | 66 mg | 3-4 |
Fero fumarat | 325 mg | 106 mg | 2-3 |
yang perlu diingat dalam meminum pil atau tablet Fe yaitu :
- Diminum sesudah makan malam atau menjelang tidur
- Hindari minum dengan air teh, kopi dan susu karena dapat menganggu proses penyerapan.
- Hendaknya meminum dengan vitamin c misalnya dengan air jeruk
- Segera minum pil setelah rasa mual, muntah menghilang.
b. VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
Indikasi
anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
Farmakokinetik
Absorpsi
Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. Hidroksokobalamin dan koenzim B12 lebih lambat diabsorpsi, agaknya karena ikatanya yang lebih kuat dengan protein . absorpsi per oral berlangsung lambat di ileum; kadar puncak di capai 8-12 jam setelah pemnerian 3 mg. Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan perantaraan faktor instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara langsung
Distribusi
Setelah di absorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma sebagian besar terikat pada beta-globulin ( transkobalamin II),Sisanya terikat pada alfa-glikoprotein (transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein ( transkobalamin III) vitamin B12 Yyang terikat pada transkobalamin II akan di angkut ke berbagai jaringan, terutam hati yang merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90% ). Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.
Metabolisme & ekskresi
Baik sianokobalamin maupun hidrosokobalamin dalam jaringan dan darah terikat oleh protein . seperti halnya koenzim B12, ikatan dengan hidroksokobalamin lebih kuat sehingga sukar diekskresi melalui urin. Di dalam hati ke dua kobalamin tersebut akan di ubah menjadi koenzim B12. Pengurangan jumlah kobalamin dalam tubuh di sebabkan oleh ekskresi melalui saluran empedu; sebanyak 3-7mg sehari harus di reabsorbsi dengan perantaraan FIC. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk yang tidak terikat pritein.80-90% vitamin B12 akan diretensi dalam tubuh bila di berikan dalam dosis sampai 50mg; dengan dosis yang lebih bersar, jumlah yang diekskresi akan lebih banyak . jadi bila kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan dan darah lebih jenuh,vitamin B12 bebas akan di keluarkan bersama urin sehingga tidak ada gunanya memberikan vitamin B12 dalam jumlah yang terlalu besar.
Vitamin B12 dapat menembus sawar uri dan masuk kedalam sirkulasi bayi.Dosis sianokobalamin untuk pasien anemia permisiosa tergantung dari berat anemianya, ada tidaknya komplikasi dan respons terhadap pengobatan. Secara garis besar cara penggunaannya dibagi atas terapi awal yang intensif dan terapi penunjang.
Dosis
- Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
- Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan.
Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
c. ASAM FOLAT
Asam folat ( asam pteroilmonoglutamat, pmGA ) terdiri atas bagian-bagian pteridin, asam paraaminobenzoat dan asam glutamat. Dari penelitian Folat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan ( pemasakan ) makanan.
Farmakokinetik
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi. Walaupun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih mencukupi kebutuhan terutama sebagai PmGA.
Indikasi
Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobtan defisiensi folat harus di ingat bahwa penggunaan secara membabibuta pada pasien anemia pemisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologi sehingga dapat berakibat pasien cacat seumur hidup.
Kebutuhan asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat menyebabkan defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat dari makananya. Beberapa penelitian mendapat adanya hubungan kuat antara defisiensi asam folat pada ibu dengan insisens defek neural tube, seperti sapina bifida dan anensefalus, pada bayi yang dilahirkan. Wanita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari suplementasi asam folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk mengurangi insidens defek neuran tube.
Efek toksik pada penggunaan folat untuk manusia hingga sekarang belum pernah dilaporkan terjadi. Sedangkan pada tikus, dosis tinggi dapat menyebabkan pengendapan kristal asam folat dalam tubuli ginjal. Dosis 15 mg pada manusia masih belum menimbulkan efek toksik.
Dosis
Yang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang ada. Umumnya folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan secar IM atau SK.
Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam 10 hari yang hanya menimbulkan respons hematologik pada pasien defisiensi folat. Hal ini membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respons hematologik dengan dosis 0,2 mg per hari atau lebih.
d.Obat Lain
· RIBOFLAVIN
Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavo-protein dalam pernafasan sel. Sehubungan dengan anemia, ternyata riboflavin dapat memperbaiki anemia normokromik-normo-sitik. Anemia defisiensi riboflavin banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana ternyata faktor defisiensi Fe dan penyakit infeksi memegang peranan pula. Dosis yang digunakan cukup 10 mg sehari per oral atau IM.
· PIRIDOKSIN
Vitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang pertumbuhan Heme. Defesiensi piridoksin akan menimbulkan anemia mikrositik hipokromok.pada sebagian besar pasien akan terjadi anemia normoblastik sideroakrestik dengan jumlah Fe non hemoglobin yang banyak dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia Megaloblastik.Pada keadaan ini arbsorbsi Fe meningkat, Fe-binding protein menjadi jenuh dan terjadi hiperperemia, sedangkan daya rergenerasi darah menurun.Akhirnya akan didapatkan gejala hemosiderosis .
· KOBAL
Kobal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin dan eritrosit pada beberepa pasien dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat pada pasien talasimea, infeksi kronik atau penyakit ginjal,tetapi mekanisme yang pasti tidak diketaui. Kobal merangsang pembentukan eritropoietin yang berguna untuk meningkatkan pengambilan Fe dalam sumsum tulang, tetapi ternyata pada pasien anemia refrakter kadar eritropoietin sudah tinggi.Penyelidikan lain mendapatkan bahwa Kobal menyebabkan Hipoksia intrasel sehingga dapat merangsang pembentukan eritrosit.Sebaliknya, Kobal dalam dosis besar justru menekan pembentukan eritrosit.
2. ERITROPOIETIN
Eritropoietin, suatu gliko protein dengan berat molekul 34-39 DA, merupakan factor pertumbuhan hematopoietic yang pertama kali diisolasi.Eritropoietin merupakan factor pertumbuhan sel darah merah yang diproduksi terutama oleh ginjal dalam sel peritubuler dan tubuli proksimalis. Dalam jumlah kecil eritropoietin juga diproduksi oleh hati.untuk kepentingan pengobatan eritripoietin diproduksi sebagai rekombinan eritropoetin manusia yang disebut epoetin alfa. secara medis, obat antianemia yang mengandung EPO dapat meningkatkan daya ingat.
Farmakodinamik
Eritroproetin,berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan sel induk sel darah merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritroit. Eritropoietin juga menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang. Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap hipoksia jaringan. Bila terjadi Anemia maka eritropoietin diproduksi lebih banyak olh ginjal, dan hal ini merupakan tanda bagi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah.
Farmakokinetik
Setelah pemberian intravena masa paru eritropoietin pada pasien gagal ginjal kronik sekirar 4-13 jam. Eritropoietin yang dikeluarkan melalui dialisis. Darbopoietin alfa merupakan eritropoietin bentuk glikolisasi memiliki masa paru 2-3 kali eritropoietin. Darbepoetin alfa adalah bentuk sintetis dari eritropoietin. Ini merangsang eritropoiesis (meningkatkan sel darah merah tingkat) dan digunakan untuk mengobati anemia , umumnya terkait dengan gagal ginjal kronis dan kanker kemoterapi.
Indikasi
Eritropoietin terutama di indikasikan untuk anemia pada pasien gagal ginjal kronik. Pada pasien ini pemberian eritropoietin umumnya meningkatkan kadar hematokrik dan hemoglobin, dan mengurangi/menghindarkan kebutuhan transfusi. Peningkatan jumlah retikulosit umumnya terlihat dalam sekitar 10 hari, dan peningkatan kadar hematokrik dan hemoglobin dalam 2-6 minggu. Pada kebanyakan pasien kadar hematokrik sekitar 35% dapat dipertahankan dengan pemberian eritropoietin 50-150 IU/Kg secara intravena atau subkutan 3 kali seminggu. Pemberian secara subkutan umumnya lebih disenangi karena absorpsinya lebih lambat dan jumlah yang dibutuhkan berkurang 20-40%. Respons pasien dialisis terhadap pemberian eritropoietin tergantung pada beratnya kegagalan ginjal, dosis eritropoietin dan cara pemberian, serta keberadaan besi. Kegagalan respons paling sering disebabkan oleh adanya difisiensi, yang dapat di atasi dengan pemberian preparat besi secara oral. Pasien yang mendapat eritropoietin harus di monitor ketat, dan dosis perlu di sesuaikan agar peningkatan hematokrik terjadi secara bertahap untuk mencapai 33-36% dalam waktu 2-4 bulan. Kadar hematokrit yang dicapai dianjurkan tidak melebihi 36% untuk menghindari kemungkinan infark miokard.
Umumnya pasien anemia akibat gangguan primer atau sekunder pada sumsum tulang kurang memberikan respons terhadap pemberian eritropoietin. Respons paling baik bila kadar eritropoietin kurang dari 100 IU/L. Umumnya untuk pasien ini di butuhkan dosis lebih tinggi, sekitar 150-300 IU/L tiga kali seminggu dan responsnya biasanya tidak terlalu baik.
Efek samping
Yang paling sering adalah bertambah beratnya hipertensi yang dapat terjadi pada sekitar 20-30% pasien dan paling sering akibat peningkatan hematokrit yang terlalu cepat. Meskipun masih kontroversial dilaporkan peningkatan tendensi trombosit pada pasien dialisis.
Adapun beberapa obat yang digunakan dalam pengobatan anemia, diantaranya sebagai berikut :
1.IRON DEXTRAN ( imferon )
a.Indikasi
Intravena atau intramuskular suntikan dekstran besi yang ditunjukkan untuk perawatan pasien dengan defisiensi zat besi yang tidak dapat diberikan secara oral.
b. dosis
Mengandung 50 mg fe setiap mL (larutan 5%) untuk penggunaan IM atau IV. Respons terapeutik terhadap suntikan IM ini tidak lebih cepat dari pada pemberian oral. Dosis total yang diperlukan dihitung berdasarkan beratnya anemia, yaitu 250 mg fe untuk setiap gram kekurangan hb. Pada hari pertama disuntukkan 50 mg, dilanjutkan dengan 100-250 mg setiap hari atu beberapa hari sekali. Penyuntikan dilakukan pada kuadran atas luar m. Gluteus dan secara dalam untuk menghindari pewarnaan kulit.
Untuk memperkecil reaksi toksin pada pemberian IV, Dosis permulaan tidak boleh melebihi 25 mg, dan di ikuti dengan peningkatan bertahan untuk 2-3 hari tercapai dosis 100 mg/hari. Obat harus di berikan perlahan-lahan yaitu dengan menyuntikkan 25-50 mg/ menit.
c.Efek samping
Efek samping yang harus dilaporkan kepada dokter atau ahli kesehatan sesegera mungkin:
- reaksi alergi seperti ruam kulit , gatal atau gatal-gatal , pembengkakan wajah, bibir, atau lidah
- bibir biru, kuku, atau kulit
- gangguan pernapasan
- perubahan tekanan darah
- nyeri dada
- detak jantung cepat dan tidak teratur
- perasaan pusing, atau jatuh pingsan
- demam atau kedinginan
- nyeri otot atau nyeri sendi
- nyeri, kesemutan, mati rasa di tangan atau kaki
- kejang
Efek samping yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis (laporkan ke dokter atau ahli kesehatan jika gejala menetap atau mengganggu):
- diare
- sakit kepala
- iritasi didaerah suntikan
- mual, muntah
- sakit perut
2.ADFER
a.Kandungan
Fe glukonat 250 mg, Mangan sulfat 200 µg, Tembaga sulfat 200 µg,Vitamin C 50 mg, Asam folat 1000µg, Vitamin B12 7,5µg, Sorbito l25 mg.
b.Indikasi
Anemia yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau anemia endogenik, anemia akibat perdarahan selama masa pertumbuhan, usia lanjut & masa penyembuhan, kehamilan, menyusui, anemia yang disebabkan malnutrisi umum atau diet.
c.Kontra indikasi
c.Kontra indikasi
Penumpukan Fe, gangguan penggunaan Fe.
d. Efek samping
Gangguan saluran pencernaan.
e. dosis
Dosis awal 1-2 kapsul sehari.
f.Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
3.ARTOFERUM
a.Indikasi
Anemia (kekurangan zat besi) & sebagai sebuah pencegahan, pengobatan, dan sumber vitamin dan mineral bagi negara-negara kekurangan.
b.Cara Penggunaan
1 kaplet sehari-hari, atau seperti yang ditentukan oleh dokter.
4.DASABION KAPSUL
KOMPOSISI
Tiap kapsul mengandung :
Besi (II) Fumarat | 360 mg |
Kalsium Pantotenat | 20 mg |
Asam Folat | 1,5 mg |
Vitamin B12 | 15 mkg |
Vitamin C | 75 mg |
Vitamin D3 | 400 SI |
Sorbitol | 25 mg |
DESKRIPSI
Dasabion mengandungBesi (II) Fumarat, Asam Folat dan Vitamin B12 yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Karena anemia sering dijumpai pada wanita hamil, maka zat-zat tersebut sangat dibutuhkan untuk pencegahan dan pengobatannya. Vitamin C membantu mempertahankan zat besi dalam bentuk ferro agar tidak teroksidasi menjadi bentuk ferri, sehingga lebih mudah untuk diabsorbsi untuk saluran pencernaan.
Vitamin D3 sangat dibutuhkan pada masa kehamilan, karena erat hubungannya dalam proses pembentukan tulang. Kalsium Pantotenat merupakan prekursor koenzim A yang sangat diperlukan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Sorbitol bersifat sebagai laksans, dapat menetralisir konstipasi yang mungkin terjadi pada pemberian secara terus menerus.
INDIKASI
- Segala macam anemia
- Pada masa kehamilan
EFEK SAMPING
Nyeri pada saluranpencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian secara terus menerus dapat menyebabkan konstipasi.
ATURAN PAKAI
Sehari 1 kapsul atau menurut petunjuk dokter
PERHATIAN
Pemakaian obat ini dapat menyebabkan fases berwarna hitam.
5. EMINETON membantu mengurangi gejala anemia |
a.Komposisi & Informasi nilai gizi
Takaran saji: 1 tablet (620 mg) Jumlah sajian per kemasan : 100 % AKG
Ferrous Fumarate | 90 mg |
Cupric Sulfate | 0,35 mg |
Cobaltous Sulfate | 0,15 mg |
Manganese Sulfate | 0,05 mg |
Pyridoxine Hydrochloride | 0,192 mg |
Cyanocobalamine | 5 mCg |
AscorbicAcid | 60 mg |
dl - a - Tocopherol Acetate | 5 mg |
FolicAcid | 400 meg |
Calcium Phosphate, Dibasic | 60 mg |
*AKG berdasarkan pada diet 200 Kcal Farmakologi :
EMINETON adalah tablet yang mengandung zat besi organik (Ferrous Fumarate) dalam dosis terapeutik dengan kombinasi mangan, tembaga, asam askorbat, vitamin B, kalsium, vitamin E dan asam folat, sehingga sangat membantu mempercepat proses pembentukan sel-sel darah. Dapat digunakan untuk menghilangkan gejala anemia dan kurang gizi pada segala tingkat usia.
b.Indikasi
Untuk membantu mengurangi gejala anemia karena kekurangan zat besi.
Untuk membantu mengurangi gejala anemia karena kekurangan zat besi.
c.Efek samping
Pemakaian EMINETON secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan gastroenterik seperti diare atau gastritis, mual dan muntah.
d.Peringatan dan perhatian
Ada kemungkinan timbul faeces berwarna hitam setelah makan obat ini.
e.Dosis dan cara pemakaian :
Dewasa | : 1 - 2 tablet / hah pada waktu atau sesudah makan. |
Anak-anak | : 1 tablet / hari pada waktu atau sesudah makan. |
6.ETABION |
a.Komposisi
Tiap kapsul mengandung: |
Ferro Glukonat | 250 mg |
Vitamin C | 50 mg |
Asam Folat | 1 mg |
Vitamin B12 | 7,5 mcg |
CupriSulfat | 0,2 mg |
ManganSulfat | 0,2 mg |
Sorbitol | 25 mg |
b.Farmakologi
Ferro Glukonat merupakan garam besi yang bekerja dan bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kekurangan darah (anemia) karena kekurangan zat besi. Vitamin B12 merupakan salah satu faktor pencegah kekurangan darah. Cupri Sulfat dan mangan sulfat merupakan biokatalisator yang merangsang jaringan pembentukan darah dalam tubuh. Vitamni C membantu penyerapan zat besi oleh tubuh. Asam Folat merupakan salah satu faktor dalam pembentukan butir-butir darah merah.
c.Indikasi
Untuk mencegah dan mengobati kekurangan Vitamin dan mineral seperti kekurangan darah (anemia) dan membantu pembentukan darah.
d.Peringatan dan Perhatian
Penderita perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feces yang berwarna hitam.
e.Efek Samping
Konstipasi, diare, mual, muntah.
f.Dosis
Sehari 1 kapsul pada waktu atau sesudah makan, sesuai petunjuk dokter.
7.FERCEE kapsul |
Tiap kapsul FERCEE terdiri atas :
Besi (II) Fumarat | 275,0 mg |
Asatn askorbat | 100,0 mg |
Natrium Dioktilsulfosuksinat | 20,0 mg |
Dalam bentuk pelepasan yang diperlambat |
a.Indikasi
Penyakit kurang darah, yang esensial dan sekunder yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, penyakit kurang darah yang disebabkan oleh pendarahan, masa akil balik, masa hamil dan pada anak-anak.
Penyakit kurang darah, yang esensial dan sekunder yang disebabkan oleh kekurangan zat besi, penyakit kurang darah yang disebabkan oleh pendarahan, masa akil balik, masa hamil dan pada anak-anak.
b.Dosis
Kecuali bila dianjurkan lain oleh dokter, satu kapsul tiap hari sesudah makan pagi - bila perlu dapat sampai 2 kapsul tiap hari.
Kecuali bila dianjurkan lain oleh dokter, satu kapsul tiap hari sesudah makan pagi - bila perlu dapat sampai 2 kapsul tiap hari.
c.Kontra indikasi :
• | Terapi besi kontra indikasi untuk pasien dengan iron storage disease atau pasien yang oenderung kearali penyakit tersebut yang disebabkan oleh chronic hemolytic anemia (seperti anomali keturunan dari struktur/sintesa hemoglobin dan/atau defisiensi enzim darah merah). |
• | Anemia oleh kekurangan Piridoksina Hidroklorida. |
• | Sirosis hati. |
d.Efek samping
Reaksi sensittvitas dan gangguan saluran pencernaan dapat terjadi.
e.Peringatan dan Perhatian
e.Peringatan dan Perhatian
• | Jauhkan dari jangkauan anak-anak. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
• | Untuk anemia yang disebabkan oleh kekurangan besi yang disebabkan oleh pengeluaran darah yang berlebihan, maka harus diobati dahulu sebab dari pengeluaran darah tersebut. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
• | Pemberian jangka panjang dari garam besi dapat menyebabkan iron storage disease. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
• | Pewarnaan hitam dari feses dapat disebabkan oleh pendarahan saluran pencernaan maupun garam besi.
Penambah darah pada masa kehamilan. Hemobion adalah preparat hematinik untuk pengobatan anemia, yang juga mengandung calcium, cholecalciferol dan ascorbic acid sebagai pelengkap. Komposisi : Setiap kapsul mengandung:
Cara kerja Anemia sering sekali dijumpai pada wanita hamil Hasil terbaik pada pengobatan diperoleh bila diberikan zat besi, folic acid, dan vitamin B12. Hemobion mengandung ferrous fumarate, folic acid dan vitamin B12 yang sangat penting untuk pembentukansel darah merah. Kebutuhan calcium meningkat pada masa kehamilan dan defisiensi calcium sering dijumpai pada bayi yang baru lahir. Calcium carbonate diubah menjadi bentuk yang mudah larut di dalam usus sehingga mudah diabsorbsi. Selain itu Hemobion mengandung cholecalciferol untuk meningkatkan absorbsi calcium dari usus. Dengan demikian jumlah calcium cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat darijanin dan kemudian pada bayi. Ascorbic acid membantu mempertahankan zat besi dalam bentuk ferro yang lebih mudah diabsorbsi dari saluran pencernaan Ascorbic acid juga memperbaiki metabolisme, menjamin pertumbuhan yang baik dari tulang dan gigi, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu da pat meningkatkan daya tahan tubuh pada pasienyang lemah. Indikasi Sebagai vitamin pada :
Dosis : 1 kapsul sehari. Perhatian : Obat ini mungkin menyebabkan faeces berwarna hitam. Kemasan : Kotak berisi TOx 10 kapsul warna hitam-merah dalam strip. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
MINERAL Tablet salut gula KOMPOSISI : Tiap tablet salut gula berisi:
FARMAKOLOGI LIVRON B.PLEX,suatu kombinasi yangterpilih dari B-Kompleks Hati Besi dalam bentuk tablet bersalut gula.Disamping vitamin-vitamin B Kompleks,tablet salut gula ini berisi besi bermartabat dua dan juga berisi vitamin C sebagai senyawa asam yang dapat meningkatkan penyerapan besi.Oleh karena itu,kombinasi ini tidak hanya manjur untuk anemia hiperkromik,tetapi juga untuk anemia hipokromik. INDIKASI Anemia makrositik hiperkromik,seperti : anemia megaloblasnk tropikal.anemia hiperkromik.Anemia yang bertalian dengan gangguan fungsi hati,perdarahan pada gusi.Anemia hiperkromik sehabis keracunan.Untuk segalaT macam penyakit oleh karena kekurangan vitamin B:Sesudah pengobatan dengan antibiouka,sulfonamida dan sebagai tambahan vitamin. Dalam hal - hal yang tak memungkinkan penyunukan dengan preparat hati, misalnya oleh karena terlalu peka. Sebagai tonikum umum untuk pertumbuhan anak - anak yang tidak sehat.Sesudah mengalami berbagai penyakit infeksi dan dalam masa sembuh dari suatu penyakit. DOSIS
EFEK SAMPING Nausea,nyeri lambung,konstipasi,diare dan kolik. PENY1MPANAN : Simpan pada suhu kamar (suhu di bawah 30°C),hindarkan dari cahaya dan kelembaban.
komposisi
INDIKASI Anemia defisiensi Fe, suplemen selama hamil dan menyusui. Anemia disebabkan haemorrhage (perdarahan), usia lanjut dan pemulihan kesehatan. KONTRA INDIKASI Akumulasi Fe, ketidakteraturan dalam memanfaatkan Fe. PERHATIAN Interaksi obat dengan tetrasiklin dan antasida. EFEK SAMPING Kelainan saluran pencernaan. KEMASAN kapsul 25 x 4's DOSIS 1-2 kapsul sehari.
komposisi
INDIKASI Pencegahan & pengobatan anemia akibat kekurangan zat Besi & kekurangan Vitamin B. KEMASAN Tablet 100 biji. DOSIS
PENYAJIAN Dikonsumsi bersamaan dengan makanan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
II. VITAMIN DAN MINERAL
A.VITAMIN
a. Pengertian
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan panganan yang dikonsumsi.
b. Vitamin berdasarkan kelarutannya, terbagi menjadi :
1.Vitamin yang larut dalam air
Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.
Ø Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit).
v Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.
Kebutuhan
RDA untuk thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg perhari. Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan.
Sumber-sumber utama
Daging babi merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu.
Fungsi
Thiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Sistem syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
Gejala kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
Keracunan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
Perhatian: dapat terjadi syok anafilaktik pada pemberian tiamin injeksi. Tidak aman bagi ibu menyusui.
Dosis
- Defisiensi kronik ringan: 10-25 mg per hari per oral
- Defisiensi kronik berat: 200-300 mg per hari per oral
- Koma/delirium akibat alkohol atau obat opioid dan barbiturat: infus intravena selama 30 menit.
Sediaan: tablet tiamin hidroklorida 50 mg dan 100 mg, tablet vitamin B kompleks, injeksi intramuscular potensi tinggi (Pabrinex im: isi vitamin C 500 mg, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/7 ml), injeksi intravena potensi tinggi (Pabrinex iv: isi vitamin C 500 mg, glukosa anhidrosa 1 g, nicotinamide 160 mg, pyridoxine HCl 50 mg, riboflavin 4 mg, tiamin HCl 250mg/10 ml).
v Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan
Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101.
Kebutuhan
RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan.
Sumber-sumber utama
Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik.
Fungsi
Seperti halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut
Gejala kekurangan
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Dosis:
- Terapi defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak hingga 30 mg sehari.
- Pencegahan defisiensi vitamin B2, per oral: dosis dewasa dan anak 1-2 mg per hari.
Sediaan: tablet 5 mg, tablet vitamin B kompleks
v Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.
Kebutuhan
RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin.
Sumber utama
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik.
Fungsi
Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Gejala kekurangan
Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Keracunan
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Kebutuhan
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
Sumber utama
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
Fungsi
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi.
Gejala kekurangan
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta insomnia.
Keracunan
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
v Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Vitamin B6 merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.
Kebutuhan
vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
Sumber utama
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Gejala kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
Keracunan
Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya.
Indikasi: defisiensi vitamin B6, neuropati pada penggunaan isoniazid dalam terapi TB, anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya, sindrom premenstrual.
Dosis:
- Defisiensi vitamin B6: 20-50 mg s.d 3x sehari
- Neuropati akibat isoniazid: 10 mg sehari untuk pencegahan, 50 mg 3x sehari untuk terapi
- Anemia sideroblastik yang belum diketahui penyebabnya: 100-400 mg sehari, dosis terbagi
- Sindrom premenstrual: 50-100 mg per hari
Sediaan: tablet 10 mg, injeksi intramuskular dan intravena (lihat Tiamin), tablet vitamin B kompleks
Efek Samping: neuropati sensorik (pada penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi)
v Vitamin B8 (biotin)
Kebutuhan
Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA. Perkiraan aman dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara 30-100 mikro-gram perhari.
Sumber-sumber utama
Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.
Fungsi
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Gejala kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
v Vitamin B9 (folasin, asam folat, asam pteroilglutamat)
Kebutuhan
RDA untuk folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel. Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah, tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain itu, pada kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan, kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles , meningkatkan kebutuhan akan folat.
Sumber utama
Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
Gejala kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
Keracunan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
v Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.
Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
Sumber utama
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Indikasi: anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
Dosis:
- Per oral: untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan: dewasa 50-150 mikrogram atau lebih, anak 50-105 mikrogram sehari, 1-3x/hari
- Injeksi intramuskular: dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari. Dosis rumatan 1 mg per bulan.
Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat, rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin C sekitar 100 mg/hari
Sumber-sumber utama
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau, kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan. Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi.
Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.
Gejala kekurangan
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages . Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Keracunan
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.
2. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.
Kebutuhan
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.
Fungsi
Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Keracunan
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot.
· Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
Kebutuhan
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari.
o Untuk semua orang yang berusia dari 50-70 tahun dianjurkan 10 mikrogram sehari-hari (400 IU),
o For those who are over 70 years-old, 15 micrograms daily (600 IU) is suggested.Bagi mereka yang berusia ≥70 tahun disarankan 15 mikrogram sehari-hari (600 IU).Some authors have questioned whether the current recommended adequate levels are sufficient to meet physiological needs, particularly for individuals deprived of regular sun exposure.
o Children older than one year should not exceed the "upper limit" (UL) of 50 micrograms (2,000 IU) per day; children younger than one year should not exceed the UL of 25 micrograms (1,000 IU) per day.Anak ≥1 tahun tidak boleh melebihi "batas atas" (UL) dari 50 mikrogram (2.000 IU) per hari;Anak ≤ 1tahun tidak boleh melebihi dari 25 mikrogram UL (1.000 IU) per hari.
Vitamin D termasuk dalam kebanyakan multivitamin, biasanya dalam kekuatan dari 50 IU hingga 1.000 IU sebagai softgels, kapsul, tablet, dan cairan. Batas atas (UL) untuk vitamin D telah direkomendasikan sebagai 2.000 IU per hari karena toksisitas yang dapat terjadi ketika diambil dalam dosis yang lebih tinggi.
Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
Sumber-sumber Utama
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.
Fungsi
Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
Gejala kekurangan
Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.
3. Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar.
Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.
Keracunan
Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.
Penelitian di Amerika Serikat yang melibatkan 77 ribu partisipan mengindikasikan bahwa mengonsumsi 400 miligram per hari dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker hingga 28 persen, khususnya di antara para perokok. Hasil riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine ini juga memberi peringatan akan ancaman serupa dari beta-karoten bila dikonsumsi secara berlebihan.Peneliti menganjurkan, asupan vitamin E sebaiknya tidak diperoleh dari obat-obatan sintetis. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, vitamin E sebaiknya diperoleh dari sumber alami seperti buah-buahan dan sayuran.
· Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
Kebutuhan
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.
Sumber-sumber utama
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
Fungsi
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
Gejala Kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Keracunan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak.
EFEK SAMPING VITAMIN
Penggunaan vitamin secara berlebihan, terutama untuk vitamin yang tidak larut dalam air akan menimbulkan gejala-gejala hipervitaminosis, seperti yang ditunjukkan beberapa vitamin di bawah ini:
1. Vitamin A
Penggunaan vitamin A 25.000 hingga 50.000 UI sehari pada anak-anak dapat menimbulkan nyeri tulang, lesi kulit, rambut rontok, hepatosplenomegali, papiludem, perdarahan dan kelemahan. Vitamin A memiliki efek kumulatif yang tinggi pada hati dan lemak. Kebanyakan hipervitaminosis A terjadi akibat terlampau bersemangatnya para ibu memberikan minyak ikan kepada anak-anaknya setiap hari karena percaya akan kemujarabannya.
2. Vitamin D
Hipervitaminosis D dimanifestasikan dalam bentuk hiperkalsemia, kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak, kelemahan, mengantuk, mual, nyeri abdomen, haus, konstipasi, kehilangan berat hingga kerusakan ginjal. Pada orang dewasa amat berbahaya mengkonsumsi vitamin D dengan dosis perhari di atas 10.000 UI lebih dari dua belas minggu. Hipervitaminosis D dapat diatasi dengan penghentian pemberian vitamin D, diet rendah kalsium, minum banyak dan pemakaian glukokortikoid untuk mengurangi absorpsi kalsium.
3. Vitamin E
Pemakaian vitamin E dengan dosis 400-800 unit perhari dapat menimbulkan kaburnya penglihatan, pembesaran payudara pada wanita dan laki-laki, diare, pusing, gejala-gejala seperti flu, sakit kepala, mual dan gejala kelemahan yang tidak lazim.
Pemakaian vitamin E dengan dosis lebih 800 unit perhari pada periode lama dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pasien yang mengalami vitamin K defisiensi, mengganggu metabolisme hormon, imunitas dan fungsi seksual.
4. Vitamin C
Pemakaian vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan gangguan tidur, sakit kepala dan gangguan pencernaan. Dosis di atas 4 gram sehari dalam waktu panjang, dapat meningkatkan kadar oksalat di urin yang berperan dalam pembentukan batu oksalat. Diare juga sering terjadi dengan dosis di atas satu gram sehari.
Pemakaian dosis tinggi vitamin C dapat menimbulkan batu ginjal pada individu-individu tertentu. Pada individu dengan glucose 6-P defisiensi, krisis hemolitik dapat segera terjadi.
B.MINERAL
a.pengertian
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Perilaku mineral sering dipengaruhi oleh adanya kandungan makanan lain. Penyerapan mineral diturunkan oleh serat dan perilaku besi, seng, dan kalsium menunjukkan bahwa antaraksi terjadi dengan fitat. Fitat dapat membentuk senyawa kompleks yang tidak larut dengan besi dan seng yang dapat mengganggu penyerapan kalsium dengan menimbulkan pengikisan pada protein pengikat kalsium dan usus.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara lain:
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).
Mineral terdapat dalam makanan maupun dalam tubuh terutama dalam bentuk ion yang dapat bermuatan positif/negative. Selain itu juga dapat merupakan bagian dari senyawa organik yang berperan dalam metabolisme tubuh.
Selain dari makanan alami, mineral juga dapat diperoleh dalam suplemen atau pil. Suplementasi mineral dapat dikonsumsi bila kebutuhan dari makanan tidak dapat terpenuhi. Di daerah pegunungan dengan kandungan yodium yang rendah pada tanah dan airnya, sementara bahan makanan sumber seperti ikan laut sulit didapat, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam beryodium untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari kekurangan yodium jangka panjang.
Sedangkan pada wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan makanan sumber kalsium di atas kebutuhan normal, selain untuk pertumbuhan bayi yang dikandungnya, juga untuk menghindari berkurangnya kepadatan massa tulang dan gigi. Pada tubuh yang mengalami infeksi sering dibutuhkan mineral seng yang lebih tinggi dari normal untuk mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh serta mineral selenium untuk membantu menetralkan radikal bebas yang terbentuk lebih banyak pada infeksi.
b.Fungsi Mineral dalam proses biokimia pada bahan makanan.
1.Komponen penting senyawa dalam tubuh seperti Kalsium dan Fosfor sebagai penyusun struktur tulang dan gigi.
2.Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis.
Mineral akan berkaitan dengan enzim tertentu dan mengaktifkan enzim yang bersangkutan, sehingga berbagai reaksi biologis dalam tubuh dapat terus berlangsung. Selain itu, mineral berkaitan dengan komponen protein dan mempengaruhi aktivitas protein yang bersangkutan, yakni peran besi sebagai bagian dari hemoglobin pada sel darah merah.
3.Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi.
Penyerapan dan transport beberapa zat gizi sangat bergantung pada beberapa mineral, seperti sodium yang berperan penting dalam penyerapan karbohidrat dan kalsium yang memfasilitasi penyerapan vitamin B12.
4.Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
Sebagian besar reaksi kimia di tubuh dapat berlangsung bila keasaman cairan tubuh sedikit di atas netral. Keasaman cairan tubuh sangat ditentukan oleh konsentrasi relative dari ion H+ dan OH- . Beberapa mineral memiliki tendensi untuk berikatan dengan ion lainnya.
5.Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Mineral dalam bentuk ion mempunyai pengaruh besar terhadap perpindahan cairan tubuh baik dari luar sel maupun inter sel ke pembuluh darah. Mekanisme ini secara keseluruhan turut serta mengontrol keseimbangan cairan di seluruh tubuh sehingga proses metabolisme dapat terus berlangsung.
6.Penghantar impuls saraf
Prinsip mekanisme ini adalah perpindahan ion mineral antar sel saraf di sepanjang serabut saraf. Mineral yang berperan terutama adalah Natrium dan Kalium yang bekerja menghantarkan impuls antar membran sel serta kalsium yang akan merangsang keseluruh saraf untuk mengeluarkan molekul Neuro transmitter, mengikatnya dan menghantarkan ke sel saraf lain.
7.Regulasi kontraksi otot
yakni mineral yang terdapat di antara sel yang berperan dalam aktifitas otot. Kontraksi otot memerlukan ion kalsium dalam jumlah cukup. Sedangkan relaksasi otot dapat berlangsung normal berkat aktivitas ion Natrium, Kalium dan Magnesium.
c.Jenis garam mineral yang dibutuhkan tubuh manusia
Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan dari konsumsi mineral, maka terdapat kadar minimal dan maksimal konsumsi setiap jenis mineral. Adapun beberapa fungsi dan kegunaan dari garam mineral, yaitu:
1. Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.
2. Phospor / Fosfor / P
Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi. Pentingnya peranan mineral fosfor, menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh.
Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi.
Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi.
Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kandunagn fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum. Kandungan fosfor dalam makanan olahan juga banyak seperti daging proses, roti, havermut atau bahan makanan yang mengandung bahan makanan utama pengandung fosfor seperti disebutkan diatas. Kebutuhan fosfor untuk anak-anak berfungsi untuk penunjang perkembangan disaat pertumbuhan.
Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih bnayak dibandingkan saat-saat tidak mengandung, karena ibu hamil membutuhkan fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika intake kalsium kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang keropos pada ibu, kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga diperhatikan.
http://www.e-samarinda.com/forum/index.php?showtopic=1812
3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.
4. Chlor / Klor / Cl
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
5. Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
6. Mangaan / Mangan / Mn
Mangan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
7. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.
8. Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.
Fungsi Utama adalah dalam proses pembentukan tulang & gigi. Kalsium juga berperan dlm tekanan darah & sistem hormonal. Kalsium meningkatkan kemampuan konsentrasi selama hari-hari Pramenstruasi, saat perubahan hormonal dpt mempenaruhi suasana emosi.
Kebutuhan Kalsium meningkat pada fase pertumbuhan, u/ membangun sistem tulang yg kuat. Juga masa Menopause, u/ mempertahankan kekuatan tulang & mencegah risiko Osteoporosis.
Sumber dari makanan : Susu & produk olahannya (keju, yogurt); brokoli, & mustard hijau.
Kegunaan : Membantu pembentukan gigi & tulang, pembekuan darah pada luka, & mempertahankan kesehatan fungsi syaraf & otot. Dosis RDA 1.000mg/hari.
Sumber dari makanan : Susu & produk olahannya (keju, yogurt); brokoli, & mustard hijau.
Kegunaan : Membantu pembentukan gigi & tulang, pembekuan darah pada luka, & mempertahankan kesehatan fungsi syaraf & otot. Dosis RDA 1.000mg/hari.
http://zona-kedokteran.blogspot.com/2010/09/mineral-yg-dibutuhkan-tubuh.html
9. Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung. Bersama dg Natrium, Kalium adalah mineral utama yg dibutuhkan dalam kegiatan metabolisme tubuh. Kalium berfungsi menjaga tekanan Osmotik cairan dalam sel, menjaga keseimbangan air tubuh, mengatur fungsi normal jantung, sbg katalis karbohidrat, mengantar pesan syaraf ke otot, menurunkan tekanan darah, mengirim Oksigen ke Otak, & membantu aktivasi reaksi Enzim.
Defisiensi Kalium dapat menyebabkan stress fisik & mental, Edema, serta hipoglikemia, meskipun kalium biasanya bisa cukup diperoleh dari makanan.
Defisiensi Kalium dapat menyebabkan stress fisik & mental, Edema, serta hipoglikemia, meskipun kalium biasanya bisa cukup diperoleh dari makanan.
Sumber dari makanan : Jeruk, semangka, tomat, sayur berdaun hijau, pisang, kentang, kacang polong, susu, & daging.
Kegunaan : Untuk mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh, & kesehatan fungsi syaraf dan Otot. Dosis RDA 800 mg/ hari.
10. Zincum / Zinc / Seng / Zn
Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.
Seng adalah trace mineral yg berperan sbg Co-factor untuk berbagai enzim penting di dalam tubuh yg berkaitan dg sistem kekebalan, pemeliharaan mata, indra rasa dan penciuman, usaha menghambat virus, mengurangi resiko terjadi Kanker, menjaga sintesa protein & pertumbuhan sel, mempertahankan elastisitas jaringan, mempercepat proses penyembuhan.
Defisiensi Zn mengakibatkan rusaknya fungsi indra & muncul gejala mudahnya kena infeksi, menurunny kesehatan, berkurangny kepekaan thd rasa dan bau, serta penyakit kulit sperti jerawat. Walaupun kekurangan asupan Zn sangat jarang terjadi, tetapi pd usia lanjut / stress, penyerapan Zn oleh tubuh akan terganggu.
Defisiensi Zn mengakibatkan rusaknya fungsi indra & muncul gejala mudahnya kena infeksi, menurunny kesehatan, berkurangny kepekaan thd rasa dan bau, serta penyakit kulit sperti jerawat. Walaupun kekurangan asupan Zn sangat jarang terjadi, tetapi pd usia lanjut / stress, penyerapan Zn oleh tubuh akan terganggu.
Sumber dari makanan : Kerang, tiram, ikan , daging merah, kacang-kacangan, biji-bijian, & gandum.
Kegunaan : Dosis RDA 15 mg/ hari. Sebagai Anti-Oksidan u/ meningkatkan imunitas dosis 25 mg/ hari.
11. Sulfur atau Belerang
Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
12. Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
13. Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
d.Kebutuhan gizi dan mineral dalam tubuh.
Mineral Mineral | Men | Women |
Kalsium | 1000mg | 1200mg |
Sodium | 1100mg | 3300mg |
Kalium | 2000mg | 2000mg |
Besi | 10mg | 15mg |
Seng | 15mg | 12mg |
Magnesium | 350mg | 280mg |
Fosfor | 800mg | 1200mg |
Klorin | 700mg | 700mg |
Fluor | 1,5 mg | 4mg |
Tembaga | 2mg | 2mg |
Selenium | 0.07mg | 0.05mg |
Yodium | 150mg | 150mg |
Khrom | 0.2mg | 0.2mg |
KESIMPULAN
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Mineral merupakan suatu zat organik yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup. Di alam, mineral merupakan unsur penting dalam tanah, bebatuan, air dan udara. Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya terdiri atas mineral lain.
Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, antara lain:
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
a.Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Kalium, Klorida dan Sulfur).
b.Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
c.Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium, Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).
Mengkonsumsi suplemen gizi / non gizi dalam beberapa hal dapat memberi keuntungan. Misalnya minuman suplemen, selain mengandung gula sebagai sumber energi, juga mengandung vitamin B yang akan digunakan sebagai pemacu metabolisme energi.
Sumber mineral penting lainnya yaitu air minum, karena mineral merupakan suatu zat organic yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup.
Sumber mineral penting lainnya yaitu air minum, karena mineral merupakan suatu zat organic yang terdapat dalam kehidupan alam maupun dalam makhluk hidup.
http://ariffadholi.blogspot.com/2010/04/mineral-pada-bahan-makanan.html
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar