Rabu, 20 April 2011



A.    KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN

1.     Philosofi Asuhan Kehamilan
Adapun philosofi dalam asuhan kehamilan yaitu:
a.      Non intervensi / cara sederhana
b.      Aman berdasarkan evidence baced
c.       Orientasi pada ibu secara komprehensif
d.      menjaga privasi ibu
e.      Membantu ibu dalam menciptakan proses yang fisiologi
f.        Memberi informasi, penjelasan dan konselaing yang cukup
g.      Mensupport ibu dan keluarga agar tetap aktif
h.      Menghormati praktik(adat, keyakinan dan agama)
i.        Menghormati kesehatan fisik,psikologi,spiritual dan sosial ibu
j.        Usaha promosi dan prefentif
2.     Lingkup Asuhan Kehamilan
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat, meliputi upaya promoif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.Ruang Lingkup Asuhan Kehamilan berupa masalah-masalah yang meliputi :
§  Hasil pemeriksaan yang menyangkut pemeriksaan kesejahteraan janin dan kesehatan ibu.
§  Faktor resiko dalam kehamilan
§  Kegiatan mandiri yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ibu sesuai dengan umur kehamilan dan masalah yang dihadapi.
3.     Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan
      Berdasarkan hasil penelitian, bahwa setiap wanita hamil memiliki resiko mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwanya. Oleh karenanya, WHO menganjurkan agar setiap ibu hamil, mendapatkan sedilkitnya 4 (empat) kali kunjungan selama periode antenatal :
·         Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu)
Infornasi penting :
Membina saling percaya antara ibu dan bidan, mendeteksi masalah , mencegah masalah, memulai persiapan persalinan dan mendorong perilaku yang sehat.
·         Satu kali kunjungan selama trimester kedua (usia kehamilan antara 14 -28 minggu).
Informasi penting :
Ditambah kewaspadaan mengenai Pregnancy Induced Hipertension (PIH), tanyakan pada ibu apakah mengalami sakit kepala dan periksa adanya protein urin.
·         Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (usia kehamilan antara 28-36 minggu dan sesudah usia kehamilan 36 minggu ).
Informasi Penting :
Antara umur kehamilan 28-36 minggu : diambah palpasi setelah minggu ke 36 : ditambah deteksi kelainan letak, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
Adapun prinsip-prinsip dalam asuhan kehamilan adalah :
·         Memahami bahwa kelahiran akan merupakan
·         Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan intervensi tanpa adanya indikasi sebelum berpaling ke teknologi
·         Aman berdasarkan fakta dan memberikan kontribusi pada keselamatan jiwa ibu
·         Terpusat pada, bukan terpusat pada pemberi asuhan atau lembaga (saying ibu)
·         Menjaga privasi serta kebahagiaan ibu
·         Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional
·         Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan dan konseling yang cukup
·         Mendorong ibu dan keuangan agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang mereka dapatkan.
·         Menghormati praktek adapt dan keyakinan agama mereka
·         Membantu kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan social ibu atau keluarganya selama masa kelahiran anak.
·         Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
4.     Sejarah Asuhan Kehamilan
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 dan tahun 1997 menunjukkan bahwa terdapat penurunan angka kematian ibu (AKI) dari 390 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup. Sebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama, dan komplikasi abortus. Selain itu, penyebab kematian ibu tidak langsung antara lain gangguan pada kehamilan, seperti anemia, kurang energi protein (KEP), dan kurang energi kronis (KEK) Prevalensi anemia pada ibu hamil 51% (SKRT), 4,8% ibu hamil usia 15-49 berisiko menderita KEP (Sensus 2000). Kesehatan dan kelangsungan hidup bayi dan ibu sangat dipengaruhi oleh berbagai factor pelayanan kebidanan, antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (asuhan antenatal).
Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan kesulitan dalam persalinan menyebabkan ancaman, baik bagi jiwa ibu maupun maupun bayi yang dilahirkan. Keadaan yang demikian mendorong keluarga atau ibu meminta meminta pertolongan pada orang lain yang dianggap mampu. Orang tersebut pada umumnya adalah seorang wanita setengah baya yang dinamakan dukun bersalin.Peran dukun di desa, di dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil cukup besar. Jumlah persalinan yang ditolong oleh dukun lebih banyak bila dibandingkan dengan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh bidan maupun dokter.Kehadiran bidan di Indonesia dimulai sejak jaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu para dokter membutuhkan wanita yang mampu untuk menolong persalinan. Wanita Indonesia dilatih dirumah sakit untuk berfungsi sebagai bidan. Tugas utama bidan pada awal mulanya adalah memberikan pertolongan bagi ibu yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan.
Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa fisiologi dan alami. Kematian ibu dan bayi dalam persalinan terbanyak adalah akibat infeksi dan kelainan patologis.
Pelayanan kebidanan pada awalnya adalah mempersiapkan bumil agar dapat melahirkan secara alamiah, untuk melaksanakan pelayanan kebidanan.
Banyaknya kasus-kasus resiko tinggi yang tidak dapat ditangani terutama daerah yang jauh dari factor kesehatan, mendorong pemberian kewenangan bagi bidan untuk melaksanakan tindakan terhadap kasus-kasus pathologis terbatas. Misalnya, bidan diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan manual plasenta, forceps kepala letak rendah, pemberian infuse dan pengobatan sederhana.
5.     Tujuan Asuhan Kehamilan
      Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam iwa , mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan :
1.      Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruraan yang mungkin terjadi.
2.      Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetric.
3.      Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dan memberikan pendidikan, suplemen dan imunisasi.
4.      Membantu mempersapkan ibu untuk menyusui bayi, melalui masa nifas yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis dan sosial.
5.      Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan TUMBANG bayi.
6.      Meningkatkan dan Mempertahankan kesehatan fisik, Mental, dan Sosial ibu dan bayi.
7.      Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk Riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
8.      Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dan trauma seminimal mungkin.    
9.      Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Asi ekslusif.
10.  Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat TUMBANG secara normal.

6.     Refocusing Asuhan Kehamilan
Refocusing                        ANC yang terfokus
Asuhan antenatal              Angka kesakitan dan kematian bagi ibu
dan bayi baru lahir                       Menghadirkan penolong persalinan yang sudah teranmpil pada setiap kelahiran bayi
Hal-hal yang akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan langkah-langkah:
·         Sapa ibu (dan juga keluarganya) dan membuatnya merasa nyaman
·         Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh ibu
·         Melakukan pemeriksaan fisik
·         Melakukan pemeriksaan laboratorium
·         Melakukan anamnesis
·         Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat
·         Memberikan konseling
·         Memberikan zat besi 90 hari mulai muinggu ke 20
·         Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya telah mendapatkan
·         Menjadwalkan kunjungan berikutnya
·         Mendokumenkan kunjungan KB

7.     Standar asuhan Kehamilan
Standar antenatal, dimulai dari konsepsi, dan berakhir pada saat ibu aka
bersalin. Setiap ibu hamil memerlukan minimal 4 (empat) kali pemeriksaan antenatal selama kehamilannya, dengan standar masing-masing 1 kali pada trimester I dan trimester II serta 2 kali pada trimester III. Standar asuhan kehamilan pelayanan (asuhan kehamilan, minimal “ TT “)
·         Identifikasi ibu hamil
·         Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
·         Palpasi abdominal
·         Pengelolaan anemia
·         Pengelolaan hipertensi pada kehamilan
·         Persiapan persalinan
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali :
·         Satu kali selama trimester pertama
·         Satu kali selama trimester kedua
·         Dua kali selama trimester ketiga
Pelayanan  atau  asuhan  standar  minimal    termasuk “TT” :
·         (Timbang)berat badan
·         Ukur (Tekanan) darah
·         Ukur (Tinggi) fundus uteri
·         Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid (TT)) lengkap
·         Pemberian (Tablet)zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
·         Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS)
·         Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
8.     Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan
Tipe-tipe Cara Pelayanan Asuhan Kehamilan
1.      Anamnesis dan pemeriksaan lengkap pada kunjungan antenatal awal
2.      Memantau kemajuan kehamilan pada kunjungan berikutnya
·               Tekanan darah – di bawah 140/190
·               Bertambahnya berat badan minimal 8 kg selama kehamilan
·               Edema hanya pada ekstremitas
·               Tinggi fundus – cm atau menggunakan jari-jari tangan dapat disamakan dengan usia kehamilan
·               Detak jantung janin 120-160 detik/menit
·               Gerakan janin + setelah 18-20 minggu hingga melahirkan
3.      Memberikan zat besi (lihat jadual)
4.      Memberikan imunisasi
5.      Memberikan konseling


·         Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang)
·         Latihan : normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah
·         Perubahan fisiologi : tambah berat badan perubahan pada payudara
9.     Hak-hak Wanita Hamil
·         Berhak mendapatkan keterangan mengenai kesehatannya
·         Berhak mendiskusikan keprihatinannya didalam lingkungan dimana ia merasa percaya
·         Berhak untuk mendapatkan privacy
·         Berhak untuk mendapatkan kenyamanan ketika mendapat pelayanan
·         Berhak untuk mengutarakan pandangan dan pilihan mengenai layanan yang diterimanaya
·         Berhak mengetahui sebelumnya setiap prosedur tindakan yang akan dilakukan
10.            Tenaga Profesional (Asuhan Kehamilan)
Pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil serta pertolongan persalinan, merupakan hal yang penting. Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan dicegah, sehingga persalinan berjalan dengan mudah dan normal. Apabila suatu tindakan akan diambil, hal ini dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya komplikasi dan persalinan tidak terlantar.
Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada : dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter umum, bidan, perawat bidan dan dukun terlatih. Dalam suatu komunikasi seperti di Indonesia ada pusat-pusat kesehatan PUSKESMAS dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya.
11.            Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Kehamilan
Asuhan dan konseling selama kehamilan, adalah kompetensi ke-3, yaitu: bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk kesehatan selama kehamilan yamg meliputi : deteksi dini, pengobatan atau rujakan dari komplikasi tertentu yang terdiri dari pengetahuan dasar (30), pengetahuan tambahan (2), dan keterampilan dasar (16), keerampilan tambahan (2).Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan adalah :
Peran sebagai pelaksana :
1.      Tugas mandiri : memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
2.      Tugas kolaborasi dengan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
3.      Bidan bertugas merjuk, ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan. Adapun Peranan Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan yang lain adalah sebagai brikut:
·         Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus mengembangkan pengetahuan dan kemahirannya
·         Mengenali batas-batas pengetahuan, keterangan pribadinya dan tidak melampaui wewenangnya dalam praktek klinik
·         Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan professional lainnya dengan rasa hormat dan martabat
·         Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan RS pendukung untuk memastikan system rujukan yang optimal
·         Kegiatan memantau mutu yang bisa mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, kaji ulang kasus-kasus
·         Bekerjasama dengan masyarakat dimana ia praktek dalam meningkatkan mutu asuhan kesehatan
·         Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status wanita serat kondisi hidup mereka serta menhilangkan praktek kultur yang jelas merugikan mereka
12.            Issue Terkini dalam Asuhan Kehamilan
RSUD Panembahan Senopati Kabupaten Bantul berhasil menangani 301 persalinan termasuk 213 persalinan ibu hamil beresiko dengan selamat baik si ibu maupun bayinya. Diantara 213 persalinan ibu hamil beresiko tersebut, 13 diantaranya beresiko tinggi sehingga 3 orang perlu dirujuk ke RSUP Dr.Sarjito karena harus masuk ke ICCU sementara fasilitas di RSUD Panembahan Senopati baru ada fasilitas ICU. Dari 13 ibu hamil beresiko tinggi tersebut satu diantaranya posisi/ letak janin lintang yaitu ny. Yeni Kusumaningrum (32) warga Manding, Sabdodadi, Bantul yang berhasil dioperasi oleh tim medis RSUD Panembahan Senopati Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Panembahan Senopati dr.Wayan Sujana, M.Kes didampingi Asisten Administrasi Bejo Utomo, SH yang membidangi tugas khusus bidang kesehatan dan pendidikan serta Kakan Humas dan Informasi Bantul Sunarto, SH MM berkaitan dengan prioritas penanganan bidang kesehatan di Kabupaten Bantul yang mencakup DB4MK(Desa Bebas 4 Masalah Kesehatan), meliputi bebas kematian bayi, kematian bayi lahir, demam berdarah, gizi buruk ditambah kasus TBC di ruang kerjas Asisten Administrasi komplek gedung Parasamya pada hari Rabu (12/3).
Secara lebih detail Dr. Wayan Sujana, M.Kes mengungkapkan bahwa ibu hamil beresiko tersebut diantaranya disebabkan oleh usia ibu di atas 35 tahun, tinggi badan kurang dri 145 cm, ada riwayat pendarahan selama kehamilan serta sebelumnya telah disertai penyakit lain seperti jantung, darah tinggi dan lain-lain. Karena itu dr.Wayan Sujana,M.Kes berharap kepada para ibu hamil agar secara rutin memeriksakan kehamilannya sehingga akan cepat diketahui sedini mungkin kalau ada kelainan. Seperti kasus ny.Yeni Kusumaningrum sekalipun posisi kehamilannya lintang, tetapi karena selama kehamilan selalau rutin periksa ke bidang ataupun ke dokter kandungan maka proses persalinan melalui operasi caesar pun dapat berlangsung dengan selamat, jelasnya. Ditambahkan oleh Wayan bahwa dari pasien ibu hamil yang berhasil ditangani proses kelahirannya tersebut 80-90 persen diantaranya dari keluarga miskin sehingga pendanaannya diambilkan dari Askeskin atau Jamkesos, kalau PNS dari Askes dan kalau karyawan dari Jamsostek. Seiring dengan meningkatnya pelayanan di RDUD Panembahan Senopati baik medis seperti klinik di dua lokasi, farmasi di dua lokasi, layanan rawat inap yang semakin nyaman maupun adminsitrasi seperti membuka layanan SMS melalui nomor 081328866866, maka saat ini pasien yang ditangani semakin banyak tidak saja dari masyarakat Bantul namun juga dari daerah lain seperti Gunung Kidul sebagai bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada RSUD Panembahan Senopati.. Sementara itu Asisten Administrasi Bejo Utomo, SH selain menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada tim medis RSUD Panembahan Senopati serta yang telah berhasil melaksanakan tugasnya menangani kelahiran kasus kehamilan lintang atas nama ny. Yeni Kusumangingrum,juga kepada Camat Bantul beserta jajarannya yang telah membantu menggunakan mobil dinas camat untuk membawa pasien secepatnya ke RSUD Panembahan Senopati sehingga pasien cepat dapat tertangani. Koordinasi dan kecepatan tanggap dalam membantu menangani berbagai masalah di masyarakat termasuk masalah kesehatan terutama DB4NK tersebut, juga telah diapresiasi dengan baik oleh para camat di Kabupaten Bantul sehingga jika terjadi kasus-kasus DB4MK diharapkan cepat dapat tertangani jelasnya.
13.            Evidence Baset dalam Praktik Kehamilan
Berdasarkan penelitian, ditemukan banyanya tindakan yang selama ini dilakukan secara rutin dalam pelayanan kebidanan, namun hal tersebut ternyata hanya mrpakan rutinitas yang tidak ada manfaatnya bahkan merugikan ibu maupun janinnya.
Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik kebidanan tersebut, dilakukan berbagai perubahan-perubahan mendasar diantaranya :
1.      Pemeriksaan haemoglobin (Hb) secara rutin selama kehamilan untuk
mendeteksi anemia. Namun ada kecenderungan bahea kegiatan ini tidak dilaksanakan secara optimal selama kehamilan. Secara fisiologis penurnan haemoglobin (Hb) terjadi secara progresif sapai sekitar umur kehamilan 30 minggu. Pemeriksaan kadar haemoglobin (Hb) terbaik adalah dengan menggunakan spektrofotometer sehingga. Ibu hamil yang dinyatakan anemia dan mendapat suplemen zat besi, harus mendapat nasehat gizi : menghindari tembakan, the, kopi, dan pastika mereka mengkomsumsi makanan yang kaya protein dan vitamin C.
2.      Pemeiksaan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Secara tradisional perkiraan Tinggi Fundus Uteri (TFU) dilakukan dengan palpasi dan menggunakan patokan symfisis pubis, umbilikus dan prosesus xifoideus, cara tersebut dilakukan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh. Dalam upaya standarisasi perkiraan Tinggi Fundus Uteri(TFU) dari tepi atas symfsis pubis dan jarak tersebut (dalam cm) sesuai dengan umur kehamilan (dalam minggu ) setelah umur kehamilan 24 minggu . Hal ini akan memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan.

3.      Hipotensi pada saat berbaring terlentang
Posisi terlentang mempengaruhi fisiologi ibu dan janin. Pada saat berbaring terlentang terjadi penekanan oleh uterus pada vena pelvis mayor, vena cava inferior dan bagian dari aorta desenden yang akan mengurangi sirkulasi darah kejantung bagian kanan. Hal tersebut mengakibatkan pengurangan oksigenasi ke otak dan dapat mengakibatkan ibu pusing sampai pingsan serta terjadinya pola Denyut Jantung Janin (DJJ) menjadi abnormal. Oleh karena itu setiap ibu hamil hendaknya menghindari posisi terlentang terutama pada kehamilan lanjut. Bila posisi terlentang dibutuhkan, maka dianjurkan untuk meletakkan bantal kecil dibawah sisi kiri panggul bawah.
B.      ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
1.     Genitalia Interna dan Ekserna
Genitalia externa terdiri dari : hymen, labium mayus, hiatus himenalus, Klitoris, vestibulum, dll. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar genitalia externa berikut ini:






      Sedangkan gambar genitalia interna yan memperlihatkan bagian dari tuba fallopi. dan lapisan endometrium






























             




     





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar