ABSTRAK
Seksio sesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding perut dan dinding rahim. Di Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang tahun 2007 proporsi ibu yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea 57,6%. Untuk mengetahui karakteristik ibu dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series. Populasi penelitian semua data ibu yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea yang dirawat inap sebanyak 726, sampel yang dibutuhkan sebanyak 258, teknik pengambilan sampel sistematic random sampling. Hasil penelitian menunjukkan trend per bulan mengalami peningkatan dengan persamaan garis y=45,36+2,33x. Sosiodemografi tertinggi: umur 20-35 tahun 78,7%; Batak 84,5%; Kristen Protestan 59,7%; pendidikan SLTA 49,6%; pekerjaaan petani 50,8%; askeskin 79,1%; multipara 35,3%; tidak ada jarak persalinan 31,4%; tidak ada riwayat obstetri jelek 31,4%; indikasi medis 93%; factor ibu partus tak maju 41,2%; faktor janin letak lintang 25,8%; lama rawatan rata-rata 4,92 hari; ibu pulang dengan berobat jalan 96,1%; bayi pulang sehat 94,7%; pulang meninggal 5,3%; lama rawatan rata-rata yang pulang berobat jalan secara bermakna lebih lama dari pulang atas permintaan sendiri. Tidak ada perbedaan bermakna lama rawatan rata-rata berdasarkan umur ibu (p=0,216);lama rawatan rata-rata berdasarkan paritas ibu (p=0,927); lama rawatan rata-rata berdasarkan riwayat obstetri jelek (p=0,872). Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang diharapkan untuk mempertimbangkan indikasi seksio sesarea agar dapat dihindarkan persalinan dengan seksio sesarea tanpa indikasi medis. Meningkatkan antenatal care untuk menurunkan kematian bayi dan melengkapi data-data yang berkaitan dengan riwayat obstetric
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Making Pregnancy Safer (MPS) Indonesia 2001-2010 merupakan salah satu
strategi dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
2010. Visi MPS adalah kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman,
serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat, sedangkan misinya adalah menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Salah satu sasaran yang
ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
menjadi 125/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) baru lahir
menjadi 16/1.000 kelahiran hidup. 1
Komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas merupakan masalah kesehatan
yang penting, bila tidak ditanggulangi akan menyebabkan angka kematian ibu yang
tinggi. Kematian seorang ibu dalam proses reproduksi merupakan tragedi yang
mencemaskan. Keberadaan seorang ibu merupakan tonggak untuk tercapainya
keluarga yang sejahtera dan kematian seorang ibu merupakan suatu bencana bagi
keluarganya. Dampak sosial dan ekonomi kejadian ini dapat dipastikan sangat besar,
baik bagi keluarga, masyarakat maupun angkatan kerja. 2
Menurut World Health Organization (WHO) 2007, kematian ibu adalah
kematian perempuan selama masa kehamilan, persalinan, maupun dalam 42 hari
setelah persalinan, tidak dipengaruhi lamanya dan lokasi kehamilan dari beberapa
penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau
penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan atau kebetulan. Tahun 2005 AKI di
1
Ezra Marisi D Sinaga : Karakteristik Ibu Yang Mengalami Persalinan Dengan Seksio Sesarea Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum dunia 400/100.000 kelahiran hidup, di negara maju 9/100.000 kelahiran hidup dan di
negara berkembang 450/100.000 kelahiran hidup. 3
Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai AKI yang lebih tinggi
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan laporan WHO (2007),
pada tahun 2005 AKI di Indonesia 230/100.000 kelahiran hidup, Malaysia
62/100.000 kelahiran hidup, Filipina 230/100.000 kelahiran hidup, Thailand
70/100.000 kelahiran hidup, Vietnam 40/100.000 kelahiran hidup. 3
Salah satu masalah dan tantangan dalam mencapai derajat kesehatan adalah
masih tingginya AKI di Indonesia. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2002/2003, angka kematian ibu sebesar 307/100.000
kelahiran hidup. 4 Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2006
bahwa AKI pada tahun 2005 adalah 315/100.000 kelahiran hidup. 5 Berdasarkan
Profil Kesehatan Kabupaten Dairi 2007, AKI tahun 2004 di Kabupaten Dairi ialah
103/100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, keadaan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,
pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. 6
Berdasarkan laporan WHO 2008, kematian ibu di dunia disebabkan oleh 25%
perdarahan, 20% penyebab tidak langsung, 15% infeksi, 13% aborsi yang tidak aman,
12% eklampsi, 8% penyulit persalinan, dan 7% penyebab lainnya. 7 Berdasarkan
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2005, kasus obstetri terbanyak (56,09%)
disebabkan penyulit kehamilan, persalinan, dan masa nifas lainnya diikuti dengan
kehamilan yang berakhir abortus (26%). Penyebab kematian terbesar adalah eklamsia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar